Mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah salah satu langkah besar dalam hidup. Tapi tahukah Anda? Tidak semua pengajuan KPR langsung disetujui.
Banyak calon debitur yang harus menghadapi penolakan karena kurang memenuhi syarat perbankan.
Agar Anda tidak mengalami nasib serupa, yuk simak 5 tips penting agar pengajuan KPR Anda disetujui lebih mudah dan cepat!
1. Perbaiki dan Jaga Skor Kredit Anda
Skor kredit (atau riwayat kredit Anda) adalah faktor pertama yang dicek bank saat menilai kelayakan calon debitur. Skor ini menunjukkan apakah Anda mampu mengelola utang dengan baik.
Cara Meningkatkan Skor Kredit:
- Bayar semua cicilan tepat waktu (kartu kredit, pinjaman, cicilan kendaraan).
- Jaga rasio utang terhadap penghasilan tetap rendah. Idealnya, total cicilan bulanan Anda tidak melebihi 30–40% dari pendapatan bulanan.
- Cek SLIK OJK (dulu disebut BI Checking) untuk mengetahui apakah ada catatan buruk.
Tips tambahan:
Jika pernah menunggak pembayaran, segera lunasi dan pastikan status kredit Anda kembali lancar sebelum mengajukan KPR.
2. Pilih Bank dan Produk KPR yang Sesuai Kondisi Anda
Setiap bank punya kebijakan dan persyaratan KPR yang berbeda, mulai dari:
- Minimal penghasilan.
- Usia maksimal debitur saat jatuh tempo KPR.
- Skema bunga tetap (fixed) dan floating.
Cara Memilih Bank:
- Bandingkan beberapa bank sekaligus untuk mendapatkan suku bunga, biaya, dan tenor terbaik.
- Sesuaikan dengan profil Anda: pilih bank yang lebih fleksibel terhadap jenis pekerjaan Anda (karyawan, wiraswasta, freelancer).
- Gunakan simulasi KPR online yang tersedia di situs bank untuk memperkirakan cicilan.
Tips tambahan:
Tanyakan juga apakah bank tersebut punya promo khusus seperti DP ringan atau subsidi biaya administrasi.
3. Siapkan Dokumen Lengkap dan Akurat
Pengajuan KPR bisa gagal hanya karena dokumen tidak lengkap atau ada data yang tidak konsisten.
Dokumen yang Biasanya Diminta:
- KTP dan NPWP.
- Slip gaji 3 bulan terakhir (untuk karyawan) atau laporan keuangan/surat usaha (untuk wiraswasta).
- Rekening koran 3–6 bulan terakhir.
- Surat keterangan kerja atau SIUP/TDP.
- Dokumen properti yang akan dibeli (sertifikat, IMB, PBB).
Pastikan semua data saling sesuai: nama, alamat, dan informasi penghasilan harus konsisten di semua dokumen.
Tips tambahan:
Buat checklist pribadi sebelum menyerahkan dokumen agar tidak ada yang terlewat.
4. Perhitungkan Kemampuan Membayar dengan Realistis
Bank akan menilai Debt Service Ratio (DSR) Anda, yaitu rasio antara total cicilan utang terhadap pendapatan bulanan. Jika DSR terlalu tinggi, pengajuan KPR Anda hampir pasti ditolak.
Cara Memastikan DSR Aman:
- Idealnya, total cicilan tidak lebih dari 30%–40% dari penghasilan tetap.
- Simulasikan dulu cicilan bulanan berdasarkan jumlah pinjaman, suku bunga, dan tenor.
Contoh sederhana:
- Penghasilan bulanan: Rp 10 juta.
- Cicilan ideal: maksimal Rp 3 juta – Rp 4 juta per bulan.
Tips tambahan:
Kalau perlu, lunasi sebagian utang konsumtif lain (seperti kartu kredit) sebelum mengajukan KPR untuk menurunkan DSR Anda.
5. Jaga Stabilitas Keuangan Minimal 6 Bulan Sebelum Pengajuan
Bank suka calon debitur dengan keuangan stabil. Aktivitas rekening Anda adalah “cermin” yang dilihat bank untuk mengukur kestabilan keuangan.
Apa yang Harus Dilakukan?
- Pastikan saldo rekening sehat dan stabil dalam 3–6 bulan terakhir.
- Hindari transaksi mencurigakan (tarik tunai besar-besaran, transfer tidak wajar).
- Jaga riwayat pendapatan masuk rutin (gaji, omzet usaha).
Tips tambahan:
Kalau Anda baru saja pindah kerja, tunggu minimal 3–6 bulan di tempat baru sebelum mengajukan KPR agar penghasilan terlihat stabil.
Tabel Ringkasan Tips Lolos Pengajuan KPR
Tips | Tujuan | Cara Praktis |
---|---|---|
Perbaiki Skor Kredit | Membuktikan Anda debitur yang bertanggung jawab | Bayar cicilan tepat waktu, cek SLIK OJK |
Pilih Bank Sesuai | Menyesuaikan profil keuangan Anda | Bandingkan bunga, tenor, syarat bank |
Siapkan Dokumen Lengkap | Mempercepat proses verifikasi | Checklist KTP, slip gaji, rekening koran, dokumen properti |
Hitung Kemampuan Cicilan | Hindari DSR terlalu tinggi | Maksimal 30%-40% dari penghasilan |
Stabilkan Keuangan | Menunjukkan cash flow yang sehat | Jaga saldo, pemasukan rutin, kurangi utang konsumtif |
Mengajukan KPR bukan hanya soal niat membeli rumah, tapi soal kesiapan finansial dan administrasi.
Dengan memperbaiki skor kredit, memilih bank yang tepat, menyiapkan dokumen lengkap, menghitung kemampuan bayar secara realistis, dan menjaga stabilitas keuangan, Anda bisa meningkatkan peluang pengajuan KPR disetujui dengan lebih mudah.
Ingat: Persiapan yang baik hari ini akan membuat impian memiliki rumah sendiri lebih cepat terwujud tanpa drama penolakan!