5 Tanda Diet Kamu Terlalu Ekstrem dan Harus Dihentikan Segera

Avatar photo

Nadia K

5 Tanda Diet Kamu Terlalu Ekstrem dan Harus Dihentikan Segera

Kamu lagi semangat diet dan udah mulai lihat angka di timbangan turun drastis. Tapi, di balik rasa puas itu, kok badan jadi gampang capek, kulit kusam, bahkan rambut mulai rontok?

Kalau kamu mengalami hal-hal kayak gini, jangan anggap sepele. Bisa jadi itu tanda tubuh kamu sedang “teriak minta tolong” karena diet yang terlalu ekstrem.

Diet memang penting untuk hidup sehat, tapi kalau dilakukan secara berlebihan dan tidak seimbang, malah bisa jadi bumerang untuk kesehatanmu.

Promo Tokopedia Terbaru

Yuk, kenali 5 tanda dietmu sudah kelewat batas dan harus dihentikan atau dikoreksi segera!

1. Tubuh Terus-Menerus Lemas dan Tidak Bertenaga

Kalau kamu merasa lemas, ngantukan, atau bahkan susah konsentrasi padahal tidur cukup, itu sinyal tubuh kekurangan kalori dan nutrisi penting.

Diet ekstrem seringkali memangkas asupan makanan secara drastis, bahkan hanya 500–800 kalori per hari.

Padahal tubuh tetap butuh energi untuk fungsi dasar: bernapas, berpikir, jantung berdetak, dan lainnya. Kalau kamu terus-terusan lelah, artinya tubuh kamu sudah “kehabisan bensin”.

Solusi:

Fokus pada diet seimbang dengan cukup protein, lemak sehat, dan karbohidrat kompleks. Jangan takut makan – yang penting terkontrol, bukan disiksa.

2. Siklus Menstruasi Tidak Teratur (atau Berhenti Total)

Buat perempuan, haid adalah sinyal penting dari keseimbangan hormon dalam tubuh. Kalau tiba-tiba haid jadi jarang, tidak teratur, atau bahkan berhenti total, itu bisa jadi tanda kamu kekurangan lemak dan nutrisi penting.

Promo Shopee Terbaru

Lemak tubuh yang terlalu rendah akan mengganggu produksi hormon estrogen, yang berperan besar dalam mengatur siklus menstruasi.

Solusi:

Cek kembali asupan harianmu. Pastikan tubuhmu mendapat cukup lemak sehat (dari alpukat, kacang-kacangan, minyak zaitun), bukan hanya sayur dan buah.

3. Rambut Rontok dan Kulit Kusam

Kalau rambutmu mulai rontok parah saat disisir, atau kulit terasa kering dan kusam meski sudah rajin pakai skincare, itu bisa jadi tanda kekurangan nutrisi esensial seperti protein, zat besi, vitamin B, dan zinc.

Diet ekstrem biasanya minim variasi, hanya fokus pada kalori tanpa memperhatikan nilai gizi, dan itu bisa merusak kesehatan rambut, kulit, dan kuku.

Solusi:

Pastikan menu dietmu tetap mengandung sumber protein (telur, ikan, tempe), serta suplemen bila perlu (atas saran dokter). Jangan lupakan sayuran berwarna gelap dan buah-buahan.

4. Emosi Gampang Meledak dan Mood Swing

Pernah merasa gampang marah, gelisah, atau tiba-tiba sedih tanpa alasan selama diet? Ini bisa jadi tanda gula darahmu tidak stabil karena diet yang terlalu ketat.

Otak butuh glukosa untuk berpikir dan menjaga suasana hati tetap stabil. Kalau kamu memotong karbohidrat secara ekstrem atau makan terlalu sedikit, keseimbangan hormon dan neurotransmitter jadi kacau.

Solusi:

Kembalikan karbohidrat sehat ke dalam pola makanmu—seperti nasi merah, oats, ubi, atau buah segar. Tubuh dan pikiranmu akan jauh lebih stabil.

5. Berat Badan Turun Terlalu Cepat (Lalu Stagnan atau Naik Lagi)

Kalau kamu kehilangan 5–7 kg dalam waktu satu minggu, itu bukan lemak yang hilang, tapi air dan massa otot. Diet ekstrem bisa merusak metabolisme tubuh, membuat pembakaran kalori jadi lebih lambat.

Saat kamu mulai makan “normal” lagi, berat badan malah naik dengan cepat (yo-yo effect).

Selain itu, kehilangan massa otot bikin bentuk tubuh jadi tidak proporsional dan menurunkan kekuatan fisik.

Solusi:

Turunkan berat badan secara perlahan: idealnya 0,5–1 kg per minggu. Gabungkan dengan olahraga ringan untuk menjaga massa otot.

Diet sehat bukan soal seberapa cepat kamu bisa turun berat badan, tapi bagaimana tubuhmu tetap sehat, kuat, dan berfungsi optimal.

Kalau kamu sudah melihat tanda-tanda seperti di atas, itu waktunya berhenti sejenak dan evaluasi.

Daripada menyiksa diri, lebih baik bangun pola makan yang seimbang, realistis, dan berkelanjutan. Tubuhmu akan lebih bahagia, dan kamu pun akan lebih percaya diri tanpa harus tersiksa.

Related Articles