Pernah nggak, kamu merasa jerawat kamu bandel banget? Sudah coba berbagai produk tapi tetap muncul di tempat yang sama? Bisa jadi itu bukan jerawat biasa, tapi jerawat hormon.
Nah, banyak orang masih bingung membedakan antara jerawat karena hormon dan jerawat umum, padahal cara menanganinya beda, lho!
Biar nggak salah langkah, yuk kita kenali perbedaan jerawat hormon vs jerawat biasa, lengkap dengan cara perawatan yang tepat untuk masing-masing jenisnya.
Kulit mulus bukan lagi impian, asal kamu tahu cara menanganinya!
Apa Itu Jerawat Hormon?
Jerawat hormon muncul akibat fluktuasi hormon dalam tubuh, terutama hormon androgen seperti testosteron.
Hormon ini bisa meningkatkan produksi sebum (minyak alami kulit), menyumbat pori, dan akhirnya memicu jerawat.
Umumnya terjadi saat:
- Menjelang atau saat menstruasi
- Masa pubertas
- Kehamilan
- Stres berat
- Pola tidur tidak teratur
- Gangguan hormon seperti PCOS
Apa Itu Jerawat Biasa?
Jerawat biasa biasanya muncul karena penyumbatan pori akibat minyak berlebih, sel kulit mati, atau bakteri.
Bisa juga disebabkan oleh kebiasaan sehari-hari yang kurang higienis atau pemakaian produk yang tidak cocok.
Umumnya dipicu oleh:
- Jarang cuci muka
- Menyentuh wajah dengan tangan kotor
- Penggunaan makeup berat atau tidak dibersihkan
- Pola makan tinggi gula atau minyak
- Skincare yang menyumbat pori
Perbedaan Jerawat Hormon vs Jerawat Biasa
| Kategori | Jerawat Hormon | Jerawat Biasa |
|---|---|---|
| Lokasi | Umumnya di dagu, rahang, leher bagian bawah | Di dahi, hidung (T-zone), pipi |
| Waktu muncul | Menjelang menstruasi atau stres tinggi | Bisa kapan saja |
| Ukuran & bentuk | Lebih besar, dalam, nyeri ditekan | Bisa kecil, beruntusan, atau komedo |
| Respon terhadap skincare | Lebih susah diatasi hanya dengan skincare | Bisa membaik dengan skincare ringan |
| Kondisi kulit | Cenderung berminyak di area tertentu | Bisa berminyak di seluruh wajah |
Cara Mengatasi Jerawat Hormon
Karena akar masalahnya dari dalam tubuh, penanganan jerawat hormon harus menyeluruh. Nggak cukup hanya pakai skincare dari luar, tapi juga perbaikan gaya hidup.
1. Gunakan Skincare yang Tepat
- Niacinamide: Mengontrol minyak dan peradangan
- Salicylic Acid (BHA): Membersihkan pori-pori
- Azelaic Acid: Meredakan kemerahan dan iritasi
- Retinoid (kategori aman): Mempercepat regenerasi sel
Jika kamu sedang hamil, hindari retinol dan konsultasikan dengan dokter sebelum memakai bahan aktif.
2. Perbaiki Pola Hidup
- Tidur cukup (minimal 7 jam per malam)
- Kelola stres dengan olahraga, journaling, atau meditasi
- Hindari konsumsi gula dan susu berlebih
3. Konsultasi ke Dokter
Jika jerawat hormon parah dan tidak membaik dengan perawatan topikal, konsultasikan ke dokter kulit atau spesialis hormon. Bisa jadi kamu memerlukan:
- Obat minum (seperti spironolactone atau antibiotik tertentu)
- Terapi hormon (dengan pengawasan medis)
Cara Mengatasi Jerawat Biasa
Karena penyebabnya biasanya dari luar (seperti kotoran atau minyak), perawatan jerawat biasa lebih fokus ke kebersihan dan skincare yang ringan tapi rutin.
1. Rutin Membersihkan Wajah
- Gunakan gentle facial wash 2x sehari
- Hindari over-washing yang bisa membuat kulit kering dan memproduksi lebih banyak minyak
2. Gunakan Produk Non-Comedogenic
Pastikan semua produk kamu (moisturizer, sunscreen, bahkan makeup) tidak menyumbat pori-pori.
3. Eksfoliasi Teratur
- Gunakan exfoliator ringan seperti PHA atau low-dose BHA
- Lakukan maksimal 2x seminggu agar kulit tidak iritasi
4. Rawat dengan Spot Treatment
- Gunakan tea tree oil, sulfur, atau benzoyl peroxide untuk mengeringkan jerawat lokal
Hindari Ini untuk Semua Jenis Jerawat
- Jangan pencet jerawat! Bisa memperparah peradangan dan meninggalkan bekas
- Hindari skincare beralkohol tinggi atau parfum kuat
- Jangan coba-coba terlalu banyak produk sekaligus
Setiap jerawat punya cerita dan penyebab masing-masing. Dengan mengenali apakah jerawatmu hormonal atau biasa, kamu bisa menyusun strategi perawatan yang lebih efektif dan nggak buang-buang waktu (dan uang!) coba produk yang nggak cocok.
Ingat, jerawat itu wajar, dan proses penyembuhannya butuh waktu dan konsistensi. Jadi, yuk mulai rawat kulitmu dari dalam dan luar secara seimbang.
