Pernah dengar tentang Suku Wajak? Nama suku ini memang jarang terdengar, bahkan mungkin belum masuk buku sejarah sekolah kamu.
Tapi siapa sangka, Suku Wajak dipercaya sebagai suku paling tua di Indonesia, bahkan mungkin salah satu yang tertua di Asia Tenggara.
Yang bikin makin menarik – suku ini menghilang secara misterius dari peradaban.
Yuk, kita bahas kisah menarik tentang suku kuno yang satu ini. Siapa mereka? Dari mana asalnya? Dan ke mana mereka pergi?
Awal Mula: Jejak Suku Wajak di Tulungagung
Cerita tentang Suku Wajak bermula dari sebuah penemuan penting pada 24 Oktober 1888.
Seorang peneliti asal Belanda bernama B.D. Von Rietschoten menemukan fosil manusia purba di lereng pegunungan karst Kecamatan Campurdarat, Tulungagung, Jawa Timur.
Fosil itu mencakup tengkorak, rahang bawah, dan tulang leher – yang kemudian dinamai sebagai Homo wajakensis, atau lebih dikenal dengan Manusia Wajak.
Fosil ini bukan cuma jadi artefak arkeologi biasa. Menurut berbagai penelitian, Manusia Wajak memiliki kemiripan dengan suku Aborigin di Australia, lho!
Ini memunculkan teori bahwa Suku Wajak mungkin adalah salah satu nenek moyang awal dari penduduk asli Australia.
Hidup Ribuan Tahun Lalu, Teknologi Sudah Maju?
Para ahli memperkirakan bahwa Suku Wajak hidup di kawasan Tulungagung sekitar 500.000 hingga satu juta tahun yang lalu.
Meski hidup jauh sebelum zaman Neolitikum, ternyata mereka sudah mengenal kehidupan spiritual dan teknologi dasar, lho.
Salah satu buktinya adalah praktik penguburan jenazah. Di masa manusia purba lain belum mengenal konsep ini, Suku Wajak sudah punya tata cara penguburan.
Artinya, mereka sudah mengenal nilai-nilai kehidupan setelah mati – sebuah bukti bahwa kesadaran spiritual mereka cukup tinggi.
Selain itu, mereka juga jago soal kemaritiman. Bayangkan, mereka bisa membuat perahu dari batang pohon besar yang dilubangi, dan mengarungi perairan luas dengan peralatan sederhana.
Dulu belum ada peta atau GPS, tapi Suku Wajak sudah bisa menavigasi lautan, keren banget, kan?
Misteri Besar: Ke Mana Perginya Suku Wajak?
Meskipun dulunya diperkirakan punya peradaban yang canggih di zamannya, jejak Suku Wajak tiba-tiba hilang dari sejarah sekitar 73.000 tahun yang lalu.
Sampai sekarang, para ahli belum bisa memastikan apa yang sebenarnya terjadi.
Beberapa teori yang berkembang antara lain:
Letusan Gunung Toba
Salah satu teori paling kuat adalah letusan super dahsyat Gunung Toba, yang terjadi sekitar 74.000 tahun lalu.
Letusan ini diperkirakan menyebabkan pendinginan global, hujan abu vulkanik, dan bencana ekologi yang besar. Bisa jadi, Suku Wajak punah karena efek dari bencana alam ini.
Migrasi ke Wilayah Lain
Teori lain menyebutkan bahwa Suku Wajak tidak punah, tapi bermigrasi ke wilayah lain, seperti ke Pulau Ainu dan Pulau Jumono di Jepang.
Ini diperkuat dengan temuan arkeologi yang menunjukkan kemiripan bentuk tengkorak dan struktur DNA antara Homo wajakensis dan beberapa kelompok kuno di Asia Timur.
Bisa jadi, tekanan bencana alam seperti letusan Gunung Dempo, Krakatau, atau Toba, memaksa mereka meninggalkan Pulau Jawa dan menyebar ke berbagai wilayah.
Sisa Warisan dan Pentingnya Penelitian Lebih Lanjut
Sampai saat ini, misteri Suku Wajak masih menggoda banyak peneliti. Banyak yang berharap dengan eksplorasi arkeologis lebih dalam, kita bisa mengungkap siapa sebenarnya mereka, bagaimana kehidupan mereka, dan ke mana mereka pergi.
Yang pasti, kisah Suku Wajak bukan cuma dongeng sejarah, tapi bagian penting dari jati diri bangsa Indonesia.
Ini jadi pengingat bahwa nusantara sudah dihuni oleh peradaban maju sejak ribuan tahun lalu – bahkan jauh sebelum banyak bangsa lain muncul di peta dunia.
Meskipun jarang dibahas, Suku Wajak menyimpan pelajaran besar tentang ketahanan, spiritualitas, dan kebijaksanaan manusia purba. Mereka adalah simbol bahwa leluhur kita sudah punya pengetahuan tinggi bahkan di zaman yang sangat awal.
Kisah mereka perlu terus diangkat, diteliti, dan dijaga, agar generasi muda tahu bahwa sejarah Indonesia bukan dimulai dari kerajaan, tapi dari jejak-jejak purba yang tersembunyi.
Kalau kamu tertarik dengan sejarah, mungkin suatu hari nanti kamu bisa ikut ekspedisi ke Tulungagung dan membantu mengungkap jejak Suku Wajak yang hilang.